Perbedaan Konsep Ekonomi Kapitalis, Sosialis, dan Globalisasi


Konsep ekonomi


EKONOMI KAPITALIS

Sistem ekonomi kapitalis yaitu sistem dengan sebuah kebebasan untuk mengatur dan menentukan sendiri kegiatan ekonomi yang terjadi pada masyarakatnya. Kegiatan perekonomian yang dimaksud ialah kegiatan pokok perekonomian yang meliputi produksi, konsumsi, dan distribusi. Dalam sistem kapitalis ini  perdagangan, industri dan alat-alat produksi dikendalikan oleh pemilik swasta dengan tujuan memperoleh keuntungan dalam ekonomi pasar. Pemilik modal dalam melakukan usahanya berusaha untuk meraih keuntungan sebesar-besarnya. Dengan prinsip tersebut, pemerintah tidak dapat melakukan intervensi pasar guna memperoleh keuntungan bersama, tetapi intervensi pemerintah dilakukan secara besar-besaran untuk kepentingan-kepentingan pribadi.

Sistem Ekonomi Kapitalis memberikan kebebasan individu untuk berusaha mendapatkan kekayaan sehingga dapat meningkatkan kesejahteraannya. Kebebasan tersebut mendorong individu melakukan berbagai inovasi ekonomi dan teknologi yang mendorong kemajuan.  Namun, kapitalisme membuat pihak yang tidak memiliki posisi tawar (modal) yang sama dengan pihak lain secara struktural tidak akan dapat bekerja dalam pasar, sehingga ia tidak dapat mencapai kemakmuran. Padahal posisi tawar yang tidak seimbang inilah yang banyak terjadi dalam kehidupan nyata. Akibatnya terjadi monopoli, pasar hanya dikuasai oleh sekelompok orang saja.  Apabila monopoli terjadi maka terjadi ketimpangan kemakmuran. Pihak yang dapat bekerja di pasar akan mendapatkan kemakmuran yang besar sedangkan sebaliknya pihak yang “tersingkir” dari pasar tidak akan sejahtera. Jika semua orang berorientasi pada diri mereka sendiri, maka kepentingan publik akan terabaikan, misalnya pembangunan jembatan umum, rumah sakit, dan jalan raya tidak akan dilakukan karena dianggap tidak menguntungkan secara ekonomi.

Tokoh Pemikir Konsep Ekonomi Kapitalis

1. John Locke

John Locke meramu teori naturalisme liberal. Tentang hak milik ia berkata “Hak milik pribadi adalah salah satu hak alam dan insting yang tumbuh bersama pertumbuhan manusia. Karena itu tak ada seorangpun yang mengingkari insting ini." John Locke lebih mengutamakan hak-hak asasi atas hidup dan kebebasan yang mendasari perjuangan demi pemerintahan dengan perwakilan rakyat. Maka baginya hak milik pribadi sebagai salah satu hak asasi karena menurut dia tidak ada hasil alam yang mempunyai nilai kecuali lewat karya atau campur tangan manusia.

2. Adam Smith

Seorang tokoh ekonomi kapitalis klasik yang mengkritik sistem merkantilisme yang dianggapnya kurang mendukung ekonomi masyarakat. Ia mengkritik para fisiokrat yang menganggap tanah adalah sesuatu yang paling penting dalam pola produksi. Gerakan produksi haruslah bergerak sesuai konsep MCM (Modal-Comodity-Money), yang menjadi suatu hal yang tidak akan berhenti karena uang akan beralih menjadi modal lagi dan akan berputar lagi bila diinvestasikan. Adam Smith memandang bahwa ada sebuah kekuatan tersembunyi yang akan mengatur pasar (invisible hand), maka pasar harus memiliki laissez-faire atau kebebasan dari intervensi pemerintah. Pemerintah hanya bertugas sebagai pengawas dari semua pekerjaan yang dilakukan oleh rakyatnya.

3. Thomas Robert Malthus

Buku karya Malthus yang terkenal adalah essay on The Principle of Population (1798). Teori Malthus sebenarnya sederhana saja yaitu kelahiran yang tidak terkontrol menyebabkan penduduk bertambah menurut deret ukur, padahal persediaan makanan tidak dapat bertambah secepat itu. Jumlah penduduk yang bertambah dengan begitu pesat dikhawatirkan akan berhadapan dengan keadaan dimana sumber daya akan menjadi semakin langka. Teori Malthus menganjurkan untuk menunda umur perkawinan, dan setiap orang harus memutuskan agar tidak mempunyai anak lebih dari yang dapat ia pelihara dan ia biayai.

4. David Ricardo

David Ricardo adalah orang yang membahas hukum pembagian hasil perkapita dalam ekonomi kapitalisme. Teorinya yang terkenal ialah Hukum Pengurangan Penghasilan. Ia berorientasi falsafi yang bercampur dengan dorongan moral. Hal ini didasarkan kepada ucapannya “Segala perbuatan dipandang menghilangkan moral jika bukan keluar dari perasaan cinta kepada orang lain.”

5. John Stuart Mill

Tahun 1846 ia menerbitkan buku yang berjudul "principle of political economy" atau Prinsip-prinsip Ekonomi Politik. Ulasan Mill tentang hukum-hukum ekonomi yang mengatur produksi tidak menambah banyak pada teori yang telah dikemukakan oleh Adam Smith namun jangkauan teorinya diperluas. Menurut dia faktor produksi utama ialah tenaga kerja dan sumber alam. Tetapi kedua konsep tersebut banyak ia perluas. Faktor produksi kerja mencakup baik aspek jasmani maupun rohani; dan tidak hanya meliputi tenaga kerja kasar tetapi juga pekerjaan seperti peneliti, ilmuwan dan negarawan. Serta bukan hanya kerja fisik tetapi juga yang berkaitan dengan linkungan emosionalnya. Sumber alam tidak hanya terdiri dari bahan-bahan dasar tetapi juga tenaga yang dapat menggantikan manusia.

EKONOMI SOSIALIS

Sistem ekonomi sosialis yaitu sistem ekonomi yang diatur oleh negara, didalam sistem ini berlangsungnya perekonomian sepenuhnya menjadi tanggung jawab suatu negara atau pemerintah pusat. Pengertian ekonomi sosialis banyak dikemukakan oleh pakar ekonomi sosialis. Salah satunya adalah pandangan dari Karl Heindrich Marx (1818-1883) yang dianggap paling berpengaruh. Jika dilihat dari segi teorinya para pakar ekonomi sosialis mengakui bahwa argumentasi marx memiliki pengertian yang sangat luas. Sebab, teori yang dikemukakan tidak hanya didasarkan atas pandangan ekonomi saja, tetapi juga melibatkan moral, etika, sosial, politik, sejarah, falsafah dan sebagainya.

Sistem perekonomian sosialis adalah suatu sistem perekonomian yang menghendaki kemakmuran masyarakat secara merata dan tidak adanya penindasan ekonomi. Untuk mewujudkan suatu kemakmuran yang merata pemerintah harus ikut campur dalam perekonomian. Oleh sebab itu hal tersebut mengakibatkan potensi dan daya kreasi masyarakat akan mati dan tidak adanya suatu kebebasan individu dalam melakukan kegiatan ekonomi.

Tokoh Pemikir Konsep Ekonomi Sosialis

1. Robert Owen (1881 – 1858)

Merupakan tokoh pertama yang mengembangkan benih-benih ide atau gagasan sosialisme. Semasa hidupnya, Owen selalu memperhatikan nasib orang-orang kecil/buruh pabrik.  Pemikirannya tentang sosialisme dituangkan ke sebuah buku yang berjudul ‘A View Of Society, an Essay on the Formation of Human Character’. Dalam bukunya tersebut, ia menyatakan bahwa lingkungan sosial berpengaruh pada pembentukan karakter manusia. Ia berusaha mencari caranya dengan meningkatkan kesejahteraan pekerjanya.

2. Karl Heinrich Marx (1818 – 1883)

Ia menciptakan sosialisme yang didasarkan atas ilmu pengetahuan. Dikenal sebagai teoritikus dan organisator gerakan sosialisme di Jerman. Ia mengembangkan sosialisme secara radikal. Karya Karl Marx adalah“Das Kapital” dan sangat terkenal untuk menyatakan bahwa sejarah manusia adalah sejarah perjuangan kelas dan pemenang dari peperangan itu adalah kaum proletar. Sosialisme dimasa penjajahan mendapat simpati dari bangsa pribumi. Memahami sosialisme sudah banyak berpengaruh pada konsep dan dijadikan menjadi salah satu senjata utama untuk menghadapi kolonialisme dan imperialism

3. St. Simon (1769 – 1873)

Dialah orang pertama yang menyatakan perlunya sarana-sarana produksi dimiliki sepenuhnya oleh pemerintah/negara. Gagasan atau idenya merupakan benih awal lahirnya sistem kapitalisme negara (state capitalism).

4. Fourie (1770 – 1837)

Orang pertama di Eropa yang merasa prihatin melihat pertarungan tersembunyi antara kaum kapitalis dan buruh. Dia memberikan saran kepada pemerintah Prancis agar dapat membangun kompleks perumahan yang memisahkan kelompok-kelompok politik dan ekonomi, yang dapat menampung empat sampai lima ratus kepala keluarga.

5. Louis Blanc

Publikasinya yang berjudul Organization Du Travail (organization of work) pada 1839 membuat ia terkenal dan menjadi pemimpin sosialis. Dalam bukunya ia membela ha katas kerja. Ia mengusulkan mendirikan “Ateliers Socalaux” yaitu pabrik-pabrik yang dipimpin oleh negara, para pekerja mendapat upah yang pantas dan bagian dalam keuntungan. 

EKONOMI GLOBALISASI

Globalisasi ekonomi merupakan peningkatan saling ketergantungan ekonomi negara-negara di dunia hasil dari percepatan pergerakan teknologi, jasa, barang serta permodalan lintas perbatasan. Bila globalisasi bisnis terpusat pada penghapusan perputaran perdagangan internasional misalnya pajak, tarif serta beban lainnya yang membuat perdagangan global, globalisasi ekonomi merupakan sebuah proses peningkatan integrasi antar negara yang berujung pada datangnya pasar global serta pasar dunia. Globalisasi ekonomi bisa diartikan sebagai peningkatan integrasi ekonomi dan saling ketergantungan ekonomi nasional, regional, dan lokal di seluruh dunia melalui intensifikasi pergerakan barang, jasa, teknologi dan modal lintas batas. globalisasi merupakan serangkaian proses yang melibatkan berbagai jaringan pertukaran ekonomi, politik, dan budaya, globalisasi ekonomi kontemporer didorong oleh pertumbuhan informasi yang cepat di semua jenis aktivitas produktif dan pemasaran dan perkembangan sains dan teknologi.

Tokoh Pemikir Konsep Ekonomi Globalisasi

1. Malcom Waters

Menurut Malcom Waters, pengertian globalisasi adalah suatu proses sosial yang mengakibatkan pembatasan geografis pada keadaan sosial budaya menjadi kurang penting, yang terwujud di dalam kesadaran manusia.

2. Laurence E. Rothernberg

Menurut Laurence E. Rothernberg, pengertian globalisasi adalah percepatan dari intensifikasi interaksi dan integrasi antara orang-orang, perusahaan dan pemerintah dari negara yang berbeda.

3. Emanuel Ritcher

Menurut Emanuel Ritcher, arti globalisasi adalah suatu jaringan kerja global yang mempersatukan masyarakat secara bersamaan yang sebelumnya tersebar menjadi terisolasi ke dalam saling ketergantungan dan persatuan dunia.

4. Martin Albrow

Menurut Martin Albrow, pengertian globalisasi adalah seluruh proses penduduk yang terhubung ke dalam komunitas dunia tunggal, komunitas global.

5. Dr. Nayef R.F. Al-Rodhan

Menurut Dr. Nayef R.F. Al-Rodhan, pengertian globalisasi adalah proses yang meliputi penyebab, kasus, dan konsekuensi dari integrasi transnasional dan transkultural kegiatan manusia dan non-manusia.




*Artikel ini berasal dari tugas mata kuliah ekonomi internasional, jika terdapat kesalahan bukan tanggung jawab penulis. jika ingin menghubungi penulis silahkan kunjungi kolom kontak.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bias Dalam Perencanaan Pembangunan

Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam Pasca Khulafaur Rasyidin

Perencanaan Pembangunan (Konsep Dasar, Proses, Arti Penting, Indikator, Aspek)